Selasa, 06 Oktober 2009

Quote

Paradok, semakin dekat hubungan semakin sulit rasa permusuhan diungkapkan, tetapi semakin lama perasaan demikian ditekan, maka semakin penting pengungkapannya demi mempertahankan hubungan itu sendiri -Lewis A. Coser-

Minggu, 13 September 2009

dia, berubah

malam membagi inspirasi....
setiap melihat malam aku akan selalu teringat kamu,
kenapa ??!
karena hanya kamu dan malam cintaku....

dewi bulan,
begitu aku biasa memanggil bidadari itu,
dengan rambut bagai tsunami di tengah pekat malam
anggun namun mematikan
jernih bola matamu tak sebanding titik-titik embun di lembayung saat pagi hari
jernih dan hitam

"lebaran ini datanglah kerumahku.."
"kenapa?"
"kukenalkan kau dengan keluarga besarku"
"...."
"knapa kau tak jawab?"
"ini terlalu cepat, tak baik"
"datanglah, dan akan ku antar kau pulang, karena aku akan memintamu dari orangtuamu untuk kujadikan istri"
"aku belum ingin menikah, aku masih punya impian..."
"tidakkah kau tahu aku mencintaimu, sangat"
"begitu juga aku, tapi kamu juga tau akan impianku akan negeri cahaya"
"datanglah, ibuku sangat menyayangimu..."
"aku juga sayang ibumu, dia wanita yang luar biasa, melahirkan dan membesarkan lelaki sepertimu yang telah membuatku jatuh cinta"


dia benar, hidupnya masih penuh dengan impian
impian akan negeri cahaya
negeri yang kemilau seakan waktu berhenti berdetak

kilau cahaya telah membuatnya berubah,
kelam rambutnya berkilau tertimpa hangat sang surya
menggeliat menyilaukan mata
matanya bagai ribuan kelip lampu kecil saat tertimpa sinar mentari

dia berubah....
dan kucoba untuk mengerti

maelihat dunia dengan tambahan satu variasi,
variasi itu tak lain ialah cahaya....

dan karena itu pulalah kutulis ini saat mentari tengah bersinar,

Sukoharjo 13 sept 2009, 9.37

Sabtu, 27 Juni 2009

tak mengerti

Manusia tak mengerti apa, siapa dan bagaimana dirinya.
Manusia hanya tahu bagaimna menjadi apa, siapa dan bagaimana dirinya.


Adhitya R Dharma P

Sabtu, 23 Mei 2009

masih

Masih pekat dalam ingatan, saat-saat senja di pantai putih

Masih saja kurasakan, tangan lembut itu menggelanyut pinggangku

Masih hangat kuucapkan, kidung-kidung asmara yang membuainya terbang

Masih sembab mata ini, saat dia melangkah pergi

Masih sama rasa ini, ketika pertama ku menjabat tangan lembutnya

Masih sakit batin ini, saat dia kembali padanya, kembali ke kehidupannya

Sudah tau aku, hasrat tuk memiliki cuma egoisme semata, karena kasih tak menuntut itu

Selamat senja dewi sintaku, dewi dunia dimana hati terlabuh

Kutunggu kau setiap matahari tenggelam, di merahnya horizon pantai senja...

Jumat, 08 Mei 2009

salah satu kado terbaik tahun ini

Sun, apr 19 2009 00:28


Pagi ini dalam perjalanan pulang seorang karib berkata :
"mo sampek kapan lagi?, loe tu egois...
Didunia ini setiap putih pasti da hitam, walau cuman setitik, g da yang perfect. Be realistic sob, jangan idup di dunia dongeng, cobalah menengok, liat kebelakang!
Berapa banyak air mata jatuh untuk loe? Berapa banyak hati yang kecewa gara-gara loe? Loe itu iblis, tapi beraga malaikat...

( Diam sebentar... )

Kenapa gue bisa bilang kayak gitu?
Karena gue pernah terlalu berharap ma loe...


Sebagai sahabat, gue minta kembalilah jadi kupu-kupu biruku.
"

Dan diam sampek kami berpisah di depan rumahnya.
Karanita, wanita luar biasa yang karena bodohnya ( atau egoisnya aku ) telah memilih untuk mengisi hatinya dengan harapan lain yang lebih pasti ketimbang buai asap impianku.

Aku sadar, aku sudah melaju terlalu tinggi. Aku seakan seekor lalat yang ditepuk kesana kemari, aku hilang pegangan. Kupu-kupu biru, sosok yang akan aku tuju.Kupu-kupu selalu dicintai karena dia tetap hidup dari sari tumbuhan sejak ia berujud ulat buruk rupa hingga berubah menjadi sosok yang luar biasa, beda dengan lalat yang berasal dari tai tetapi mengharap hidup dari makanan manusia.

Aku akan berubah, setidaknya akan kucoba untuk itu,

Salah satu kado terindah tahun ini, terima kasih sahabat...

Membaca Makna

sejumput cerita kembali merenda
tentang hidup yang tak pernah sama



selalu dan tak pernah sama
kita anak manusia

aku, akupun tak kenal siapa aku
selalu dia datang di waktu yang salah
disaat ku ingin menepi, sendiri, membuai dengan kesepian
kau datang, just to say "may i help you"
entahlah akupun terlalu pesimis, mampukah aku membuka hati untuk yang baru
karena aku takut hanya akan membuang waktumu

biarkan aku disini, meracun diri dalam sepi
sampai sekarang,
sampai ego diri ini memudar..............

selasar gedung C FKIP UNS,
8 mei 2009 07:45

Sabtu, 17 Januari 2009

Hitam putih : bukan warna

jengah....
mencoba mengerti ciptaan manusia ini,

terlalu sibuk diri kita dengan semua ini
perspektif baik menurut manusia

pernahkan dalam jutaan detik hidupmu
sekali saja....
menyakinkan apa itu baik?

pernahkan kau bertanya,
apakah putih itu putih?
atau putih itu hitam?
bahkan
mungkin saja hitam itu putih?

terlalu sering, bahkan selalu
kita menghitamkan putih
bahkan memutihkan hitam

cukupkah kau mengerti?
sehingga dengan mudahnya kau akan berkata
baik.... buruk...

yang mungkin kau harus tahu,
di dalam hitam belum tentu hitam
dan sebaliknya. . .

biarlah hanya Dia dan aku yang tahu,
terlalu muak aku dengan dunia ini
sejauh nilai sosial membutakan mereka

mungkin memang inilah seni dari hidup
seni yang memasung

if it's black, let it still black
because,
only God can judge me...

Sabtu, 03 Januari 2009

confession

malam ini,
ditengah hamburan maya dunia
terasa sepi menggelanyut hatikuq

ditengah sorak sorai ribuan manusia
di temani dentuman keras soundsystem
dihujani berai kembang api
didekap dingin belai udara malam

hampa...
gamang....
melayang bimbang....

jiwa ini kosong, menepi dalam dermaga mati
sendiri,
melewati tiap gulung kehidupan
gebyar kembang api ini menggenapi 1 tahun aku meracun diri

kumerindu saat-saat seperti dulu
saat jiwa ini selalu dikuasai romansa
saat inspirasi selalu cerah
saat cinta adalah nafasku
saat rindu memotivasi hidupku
saat dia menguasai hatiku

sakit
di waktu kau kau mengambil diaku
menjalankan takdirmu
meluruskan jalanmu

aku sadar ini lebih baik buat dia
mungkin ia sekarang bisa mendapat apa yang tak mungkin kuberikan
aku terima itu
aku sadar
dan
aku rela, walau sakit

bilalah aku masih pantas
berilah aku rasa itu
yang pernah kukecap manisnya
aku rela jika harus bertekuk lutut dihadapnya
aku rela jika harus mencium kakinya
aku pasti kan mati untuknya
asal semua itu atas nama cinta

sekarang dan entah sampai kapan
ku akan terus menanti

*******
bodoh buat mereka yang terlalu egois
yang masih terbuai dalam hangat kasihnya
semua akan begitu manis, saat kau sudah mengecap pahitnya pahit..