Minggu, 13 September 2009

dia, berubah

malam membagi inspirasi....
setiap melihat malam aku akan selalu teringat kamu,
kenapa ??!
karena hanya kamu dan malam cintaku....

dewi bulan,
begitu aku biasa memanggil bidadari itu,
dengan rambut bagai tsunami di tengah pekat malam
anggun namun mematikan
jernih bola matamu tak sebanding titik-titik embun di lembayung saat pagi hari
jernih dan hitam

"lebaran ini datanglah kerumahku.."
"kenapa?"
"kukenalkan kau dengan keluarga besarku"
"...."
"knapa kau tak jawab?"
"ini terlalu cepat, tak baik"
"datanglah, dan akan ku antar kau pulang, karena aku akan memintamu dari orangtuamu untuk kujadikan istri"
"aku belum ingin menikah, aku masih punya impian..."
"tidakkah kau tahu aku mencintaimu, sangat"
"begitu juga aku, tapi kamu juga tau akan impianku akan negeri cahaya"
"datanglah, ibuku sangat menyayangimu..."
"aku juga sayang ibumu, dia wanita yang luar biasa, melahirkan dan membesarkan lelaki sepertimu yang telah membuatku jatuh cinta"


dia benar, hidupnya masih penuh dengan impian
impian akan negeri cahaya
negeri yang kemilau seakan waktu berhenti berdetak

kilau cahaya telah membuatnya berubah,
kelam rambutnya berkilau tertimpa hangat sang surya
menggeliat menyilaukan mata
matanya bagai ribuan kelip lampu kecil saat tertimpa sinar mentari

dia berubah....
dan kucoba untuk mengerti

maelihat dunia dengan tambahan satu variasi,
variasi itu tak lain ialah cahaya....

dan karena itu pulalah kutulis ini saat mentari tengah bersinar,

Sukoharjo 13 sept 2009, 9.37