Masih pekat dalam ingatan, saat-saat senja di pantai putih
Masih saja kurasakan, tangan lembut itu menggelanyut pinggangku
Masih hangat kuucapkan, kidung-kidung asmara yang membuainya terbang
Masih sembab mata ini, saat dia melangkah pergi
Masih sama rasa ini, ketika pertama ku menjabat tangan lembutnya
Masih sakit batin ini, saat dia kembali padanya, kembali ke kehidupannya
Sudah tau aku, hasrat tuk memiliki cuma egoisme semata, karena kasih tak menuntut itu
Selamat senja dewi sintaku, dewi dunia dimana hati terlabuh
Kutunggu kau setiap matahari tenggelam, di merahnya horizon pantai senja...
dalam lembaran ini
aku mencoba membagi kehidupanku,
pikiranku, cintaku, dengan semua orang.
karena hidup untuk berbagi...
Sabtu, 23 Mei 2009
Jumat, 08 Mei 2009
salah satu kado terbaik tahun ini
Sun, apr 19 2009 00:28
Pagi ini dalam perjalanan pulang seorang karib berkata :
"mo sampek kapan lagi?, loe tu egois...
Didunia ini setiap putih pasti da hitam, walau cuman setitik, g da yang perfect. Be realistic sob, jangan idup di dunia dongeng, cobalah menengok, liat kebelakang!
Berapa banyak air mata jatuh untuk loe? Berapa banyak hati yang kecewa gara-gara loe? Loe itu iblis, tapi beraga malaikat...
( Diam sebentar... )
Kenapa gue bisa bilang kayak gitu?
Karena gue pernah terlalu berharap ma loe...
Sebagai sahabat, gue minta kembalilah jadi kupu-kupu biruku. "
Dan diam sampek kami berpisah di depan rumahnya.
Karanita, wanita luar biasa yang karena bodohnya ( atau egoisnya aku ) telah memilih untuk mengisi hatinya dengan harapan lain yang lebih pasti ketimbang buai asap impianku.
Aku sadar, aku sudah melaju terlalu tinggi. Aku seakan seekor lalat yang ditepuk kesana kemari, aku hilang pegangan. Kupu-kupu biru, sosok yang akan aku tuju.Kupu-kupu selalu dicintai karena dia tetap hidup dari sari tumbuhan sejak ia berujud ulat buruk rupa hingga berubah menjadi sosok yang luar biasa, beda dengan lalat yang berasal dari tai tetapi mengharap hidup dari makanan manusia.
Aku akan berubah, setidaknya akan kucoba untuk itu,
Salah satu kado terindah tahun ini, terima kasih sahabat...
Pagi ini dalam perjalanan pulang seorang karib berkata :
"mo sampek kapan lagi?, loe tu egois...
Didunia ini setiap putih pasti da hitam, walau cuman setitik, g da yang perfect. Be realistic sob, jangan idup di dunia dongeng, cobalah menengok, liat kebelakang!
Berapa banyak air mata jatuh untuk loe? Berapa banyak hati yang kecewa gara-gara loe? Loe itu iblis, tapi beraga malaikat...
( Diam sebentar... )
Kenapa gue bisa bilang kayak gitu?
Karena gue pernah terlalu berharap ma loe...
Sebagai sahabat, gue minta kembalilah jadi kupu-kupu biruku. "
Dan diam sampek kami berpisah di depan rumahnya.
Karanita, wanita luar biasa yang karena bodohnya ( atau egoisnya aku ) telah memilih untuk mengisi hatinya dengan harapan lain yang lebih pasti ketimbang buai asap impianku.
Aku sadar, aku sudah melaju terlalu tinggi. Aku seakan seekor lalat yang ditepuk kesana kemari, aku hilang pegangan. Kupu-kupu biru, sosok yang akan aku tuju.Kupu-kupu selalu dicintai karena dia tetap hidup dari sari tumbuhan sejak ia berujud ulat buruk rupa hingga berubah menjadi sosok yang luar biasa, beda dengan lalat yang berasal dari tai tetapi mengharap hidup dari makanan manusia.
Aku akan berubah, setidaknya akan kucoba untuk itu,
Salah satu kado terindah tahun ini, terima kasih sahabat...
Membaca Makna
sejumput cerita kembali merenda
tentang hidup yang tak pernah sama
selalu dan tak pernah sama
kita anak manusia
aku, akupun tak kenal siapa aku
selalu dia datang di waktu yang salah
disaat ku ingin menepi, sendiri, membuai dengan kesepian
kau datang, just to say "may i help you"
entahlah akupun terlalu pesimis, mampukah aku membuka hati untuk yang baru
karena aku takut hanya akan membuang waktumu
biarkan aku disini, meracun diri dalam sepi
sampai sekarang,
sampai ego diri ini memudar..............
selasar gedung C FKIP UNS,
8 mei 2009 07:45
tentang hidup yang tak pernah sama
selalu dan tak pernah sama
kita anak manusia
aku, akupun tak kenal siapa aku
selalu dia datang di waktu yang salah
disaat ku ingin menepi, sendiri, membuai dengan kesepian
kau datang, just to say "may i help you"
entahlah akupun terlalu pesimis, mampukah aku membuka hati untuk yang baru
karena aku takut hanya akan membuang waktumu
biarkan aku disini, meracun diri dalam sepi
sampai sekarang,
sampai ego diri ini memudar..............
selasar gedung C FKIP UNS,
8 mei 2009 07:45
Langganan:
Postingan (Atom)